mari kita diskusi soal siapa naimarata, apa bedanya dengan orbor marsada, dan kenapa ada yang menolak gabung naimarata…
Silahkan di reply disini masukan masing-masing yahh
Horas ma Jala Gabe
13 November 2008 jam 15:14 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar Horas Appara,,
tak elok lah kalo judul nya di tulis pake “Vs” terkesan ada kompetisi atau komunitas tandingan.Stigmanya negatif appara..
tarombo yang di wariskan oppung kami adalah bobor marsada ;
Ketik Nai mangiring laut melahirkan si Raja Borbor, suaminya Tuan Saribu Raja sedang berkelana. maka saat sat terakhir menunggu kelahiran anaknya persembahan kepada Mulajadi nabolon di lakukan oleh adek-adek saribu raja yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, Malau Raja dan di saksikan juga oleh ayah mereka Guru Tatea bulan.
Nai mangiring laut mengajak mereka semua untuk berdoa (martonggo), sesat kemudia hujan turun lebat (hujan maborbor), mereka semua basah kuyub,sesat kemudian lahirlah anak laki-laki dan mereka memberi nama kepda si anak RAJA IBORBORON,sebab mereka baru saja di borbor hujan. Sejak itu LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA,dan MALAU RAJA merasa bersatu dengan bayi yang lahir itu.
15 November 2008 jam 21:50 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar Kisah selanjutnya,
Setelah si Raja Lontung dan siraja borbor meninggal tinggallah generasi berikutnya.
Raja HAtorusan II,anak sulung Siraja BObor mengambil alih pimpinan keluarga.Kemudian atas usul Keturunan LIMBONG, SAGALA , DAn MALAU perlu diadakakan kesepkatan bersama antara keturunan Si raja Borbor dengan keturunan Limbong,Sagala dan Malau, maka untuk nama ikatan keturunan mereka di beri Nama BOBOR MARSADA. mereka waktuy itu memiliki ikrar yang sudah di sepakati sbb :
1. Nama parsadaan untuk keturunan Si Raja BOrbor, Limbong mulana,Sagala Raja, dan Malau Raja adalah Borbor marsada.
2. Ketrunan keempat bersaudara ini akan selalu sisada lulu anak sisada lulu boru
3. walupun di belakngan hari akan timbul marga baru, sesama keturunan mereka tidak di izinkan saling kawin.
4. Apabila ada paniaran (istri0 salah satu borbor marsada jadi janda, anggota keluarga borbor marsada sama hak untuk mengawini (mangabia) kecuali ada pertimbangan lain.
5. Apabila ada yang sudah terlanjur melanggar point nomor 3 di atas, tidak perlu lagi di pisahkan apabila sudah saling mengasihi.
Kekerabatan yang timbul oleh perkawinan terlarang tersebut, hanyalah sebatasumur mereka dan keturunannya di kemudian tidak bisa lagi melakukan hal serupa (manunduti)
15 November 2008 jam 22:08 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar kisah BOBOR MARSADA zaman modern :
Pada hari minggu 16 mei 1937, marga marga yang tergabung dalam bobor marsada mengadakan KONGRES sehari di GEREJA HKBP HAUNATAS, LAGUBOTI, TAPUT.
Keputusan KONGRES adalah :
1. Sepakat mendirikan BORBOR BOND dengan pengurus G. Parapat (ketua), M Pasaribu (Sekretaris) dan H Pasaribu (bendahara)
2. Mengenai soal tidak saling mengawini tetap di pertahankan.
3. Mengenai silsilah atau tarombo kalo ada yang kurang lebih akan di perbaiki bersama
4. Mengenai rencana pendirian BORBOR BANK akan dipikirkan lebih matang lagi
5. Batu HORBON si anjur mula-mula sebagai bukti sejarah perlu di rawat dan di pagar oleh pengurus.
6. Mengenai Raja Borbor dan Raja Lontung, BORBOR adalah sebgai Abang karena lebih dulu lahir
7. Barang pusaka seperti hujur siborboron,hujur jambar baho diserahkankepada pengurus untuk di simpan
8. BAHAN CERITA LEBIH JAUH MENGENAI RAJA HATORUSAN (RAJA UTI ) DISERAHKN KEPADA KEPALA KURIA SORKAM KIRI, TUANKU SUTAN ALAMSYAH BATUBARA. KARENA BARUSLAH TEMPAT TERAKHIR BERMUKIM RAJA UTI.
15 November 2008 jam 22:23 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar Tanggapan saya ( Rudi Juan Carlos Sipahutar) atas Tarombo di atas:
A. Kita bukan keturunan Raja Uti, kalo ada yang mendapat tarombo lain maka harus di adakan kongres dulu..janganasal tulis dn di sebarkan sepihak.
B. Kita adalah satu kesatuan dalam BOBOR MARSADA, maka kalo ada satu kesatuan di luar itu kita harus adakan KONGRES terlebih dahulu, jangan di proklamirkan sepihak
C.Marilah kita semua sebagai generasi muda menghormati hasil KONGRES terdahulu sebagai warisan sejarah buat marga kita..sepantasnya lah kita untuk bertanya pada Pengurus Parsadaan BORBOR MARSADA PUSAT untuk membuat tarombo dalam bentuk apapun sebelum di sebarkan luaskan ke publik melalui media apapun.
NB: Ini hanya opini pribadi saya, saya sangat terbuka untuk mendiskusikan tarombo ini.
Karena saya bukan orang yang sempurna. tentulah pendapat saya masih bisa di sempurnakan.
hamang ma tahuluk di polisi
jonok tu lambung ni horbo
unang ma nian hita mar salisih
alani sada tarombo
with peace n love
semoga semua mahluk hidup damai dan berbahagia
Ttd
Rudi Juan Carlos Sipahutar No 14
(takbisa memilih untuk tidak ber tarombo)
15 November 2008 jam 22:39 · Laporkan
#
Naimarata Indonesia waduh kayaknya banyak kali versinya tarombo kita ini..
tapi itu jangan jadi pemecah bagi kita. kita tetap satu.
17 November 2008 jam 14:00 · Laporkan
#
Rudy Franto Manik Setuju. Karena Raja Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja (Bukan Malau Raja), ada kakak beradik.
Dan informasi tambahan yang saya dapat dari Pertemuan Manik Raja keturunan Ompu Hasahatan (Desember 2007, pada pesta pembangunan Tugu di Bona Pasogit), yang dinikahi oleh Saribu Raja adalah ito dia sendiri (Siboru Pareme). jadi total mereka ada 6 yang merupakan ANAK dari Tantan Debata, CUCU dari NALON TUNGON dan CICIT dari SI RAJA BATAK.
Hehehe… sangat beraga ya ceritanya…
Hambal di hata, informasi yang saya dapatkan, ada sekita 41 Kepala Keluarga Marga Manik raja di Jakarta yang merupakan keturunan Ompu Hasahatan. Mungkin ada dari Ampara atau Ito yang merupakan bagian dari keturunan tersebut?
Horas..
Rudy Franto Manik (No.17)
14 Desember 2008 jam 18:57 · Laporkan
#
Rudy Franto Manik Tambahan.. Gelar dari NALON TUNGON adalah Guru Tetea Bulan (seperti nama yang dicantumkan Ampara Rud Juan di atas)
Horas
Rudy MANIK
14 Desember 2008 jam 19:01 · Laporkan
#
Julius Pasaribu Horas,_
Aku cm mau tambahkan,sbnarnya tidak ada masalah masuk punguan apa saja dari kettga punguan diatas, mungkin yg jadi masalah ketika cakupan marga yg terlalu luas pada punguan naimarata.
di beberapa daerah tertentu terdapat ketiga punguan tersebut berjalan secara beriringan,hal itu tidak menjadi masalah.contohnya di tempatku terdapat punguan BORBOR MARSADA & NAIMARATA.
saya sempat berpikir kenapa ompu-ompu kita tidak membuat punguan GURU TATEA BULAN saja, toh bs masuk semuanya kan!!??
He,He,He,, cm pikiran saya saja lho..^_^..
20 Januari 2009 jam 8:57 · Laporkan
#
Kiriman Dihapus
07 Mei 2009 jam 2:49
#
Cohen Gurning Horas,…
Sebenarna Punguan Marga keturunan dari Ompu Guru Tatea Bulan adalah Naimarata (Kecuali Lottung), dan marga-marga yang masuk Naimarata tersebut adalah
. Borbor
. Limbong
. Sagala
. Silau Raja ( Malau, Ambarita, Manik dan Gurning)
Jadi, molo adong mandok bahwa naimarat i adalah borbor, maka salah besar, karena Borbor adalah bagian naimarata.
Adong mandok, najolo i Limbong mulana, Sagala raja dohot Malau raja mambaen kesepekatan bahwa keturunan mereka dalam naungan borbor marsada,…………..?
Benar do i,…?
Molo benar, boasa dang sian najolo Sagala, Limbong dohot Silau raja masuk Borbor,…?
Alana di masa-masa saonari on do muncul ide menyatukan Naimarata i menjadi Borbor Marsada, berarti memang dang adong najolo i kesepakatan namandok naimarata i jadi borbor.
Alana,molo adong sumpah/janji nabinaen ni angka Opputta i najolo i, pasti akan dijunjung tinggi….
Hape,nataboto selama on, Borbor adalah bagian dari naimarata, bukannya Borbor adalah Naimarata….
Mauliate
30 Mei 2009 jam 21:13 · Laporkan
#
Kiriman Dihapus
31 Mei 2009 jam 1:16
#
Cohen Gurning Horas amanguda.
Molo ajar-ajar ni ompung nami memang songon nahudok i do, bagian ni naimarata do borbor,.. Jala setaraf/sejajar do Borbor dohot Silau raja.
Alai molo tu Sagala, Limbong dohot Malau, hami pomparan ni Silau raja ikkon hormat jala ikkon manjou manjou Amang uda do, alana halak Libong, Sagala dohot Malau do marga na lebih tua di punguan Naimarata….Seharusna pomparan ni Borbor pe ikkon hormat do tu marga natolu on. Ido ajaran ni oppung nami,
Alai molo didok pomparan ni naimarata digabung menjadi borbor marsada, nga sada kesalahan besar i,….
Molo adong inna kesepakatan di laguboti bahwa Limbong, Sagala dohot Silau raja masuk Borbor marsada, mungkin itu hanya kesepakatan sebagin kecil pomparan ni naimarata,…
Alai molo sian sude marga2 Naimarata diajak mambaen kesepakatan i, au yakin kesepakatan tersebut ngga bakalan ada, pasti lebih banyak yang tidak setuju,….
Boasa di laguboti dibaen…? Boasa dang di Huta Limbong sebagai asal mula dari Marga Naimarata….?
01 Juni 2009 jam 21:48 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar Horas ma di hita saluhutna..
Bertumpu pada Ajaran ” dalihan na tolu” maka kita semua harus “manat” bartarombo tu dongan tubu, jala ingkon elek do marboru.
Maka saya dengan sepuluh jari dua telapak tangan terkatup di depan dada memohon kepada dongan tubu yang memberi komentar masalah tarombo hendaklah di sertai data yang konkrit, koheren sehingga informasi yang kita publikasikan di media diskusi ini bisa valid dan bukan malah spekulatif dan provokatif.
Adapun beberapa komentar saya ;
@ Untuk Appara Andri Malau
ibid 1.Komentar appara Andri diatas mengatakan bahwa Naimarata itu adalah 8 marga; Pasaribu, Sagala, Limbong, Malau, Gurning, Ambarita, Manik dan Damanik. Plus Marga-marga Borbor yang merupakan keturunan dari Saribu raja. Ini relasi yg mengikat kekeluargaan kita sebagai satu kesatuan yang dikenal dgn sebutan NAIMARATA.
#Dalam diskusi di ruang Note profile appara pernah juga mengatakan bahwa “Naimarata” adalah gelar lain dari Ompu Tatea Bulan, dlm arti seluruh keturunannya Ompu Tatea bulan adalah “group naimarata”. Koq di koment ini jadi hanya 8 marga plus aja..
ibid 2. Kalau disebut Borbor berarti Marga-marga dari keturunan Saribu Raja. tidak termaksud di dalamnya PAsaribu.
#Manat hamu martarombo Appara, Pasaribu adalah Pomparan dari BORBOR, tepatnya anak kandung dari Saribu raja II.(Pasaribu di gelari juga Saribu raja III)
ibid 3. Kalau disebut Borbor Marsada itu adalah semua marga Borbor dan di dalamnya termaksud PAsaribu.
#Pamanat hamu Sahali nai Appara,
Pasaribu adalah keturunan BORBOR
Dan BORBOR Marsada adalah terjadi dalah karena Usul dari Keturunan Limbong Mulana,Sagala dan Malau. Maka sebagai penganut Dalihan Natolu di sepakati lah namanya manjadi BORBOR MARSADA (Keturunan dari BORBOR sendiri sudah terdiri dari banyak cabang marga).
Note;
Data ini saya kutip dari manuskrip asli dari Kongres BORBOR MARSADA tahun 1938 yang di berikan oleh Ompung Mangaraja Salomo Pasaribu yang aktif sebagai pengurus dalam kongres tersebut.
ibid 4. Jadi Maaf apara Sipahutar, kelihatannya ada kesalahan yang Anda temukan tentang Borbor Marsada.
# Saya terima maafnya Appara,
Apakah menyampaikan sebuah informasi Tarombo sesuai dengan manuskrip asli dari hasil konvensi tahun 1938 ini adalah Kesalahan ??? Tentu Tidak Apparaku..!!
04 Juni 2009 jam 13:32 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar @ Cohen Gurning
Sebenarna Punguan Marga keturunan dari Ompu Guru Tatea Bulan adalah Naimarata (Kecuali Lottung), dan marga-marga yang masuk Naimarata
tersebut adalah
. Borbor
. Limbong
. Sagala
. Silau Raja ( Malau, Ambarita, Manik dan Gurning)
# Darimana Asal Kata ” NAIMARATA” tersebut ??
Mengapa muncul tapi tak ada hasil konvensi atau asal-usulnya dengan bersumber dari bukti-bukti manuskrip sejarah ??
# OMPU TATEA BULAN di beri gelar ILONTUNGON atau TOGA DATU
(bersumber dari Manuskrip Asli Kongres BORBOR MARSADA tahn 1938 yang di simpan oleh Ompung Mangaraja Salomo Pasaribu)
Jadi, molo adong mandok bahwa naimarat i adalah borbor, maka salah besar, karena Borbor adalah bagian naimarata.
# NAIMARATA bukanlah BORBOR (setuju..)
# BORBOR Adalah bagian NAIMARATA ( bisa jadi..)
Adong mandok, najolo i Limbong mulana, Sagala raja dohot Malau raja mambaen kesepekatan bahwa keturunan mereka dalam naungan borbor marsada,…………..?
# Fakta sejarah membuktikan begitu.
Benar do i,…?
#Tentu FAKTA menunjukkan KEBENARAN.
Molo benar, boasa dang sian najolo Sagala, Limbong dohot Silau raja masuk Borbor,…?
# Bertanyalah pada LELUHUR KITA appara..
Alana di masa-masa saonari on do muncul ide menyatukan Naimarata i menjadi Borbor Marsada, berarti memang dang adong najolo i kesepakatan namandok naimarata i jadi borbor.
# “Saonari ” (???)
# Manat Hanu Appara,Jangan membuat kesimpulan yang spekulatif.
Alana,molo adong sumpah/janji nabinaen ni angka Opputta i najolo i, pasti akan dijunjung tinggi….
#Karena Fakta sudah ada, maka janganlah ragu dan gamang untuk mengakuinya. Mau ???
04 Juni 2009 jam 13:53 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar @ Appara Andri Malau dan Cohen Gurning
Ibid……saya setuju dan mengamini pendapat apara bahwa limbong mulana, sagala raja dan malau raja termasuk dalam borbor marsada.
# Fakta nya memang demikian.
memang BENAR pra bahwa dalam punguan naimarata termasuk borbor. tapi jgn dibalik–borbor termasuk naimarata.
# ?????
Saya juga mengherankan klo pun benar ada kesepakatan di lagoboti bahwa limbong mulana, sagala raja dan malau raja masuk borbor marsada.
# Saya juga heran dan takjub akan fakta sejarah yang di hasilkan oleh leluhur pendahulu kita, karena itulah kita wajib untuk memberi apresiasi tinggi dan melestarikan konvensi tersebut.Bukan malah skeptis atau malah apatis..
04 Juni 2009 jam 14:01 · Laporkan
#
-Rudi Juan Carlos Sipahutar @ Cohen Gurning:
(Ibid)…Molo ajar-ajar ni ompung nami memang songon nahudok i do, bagian ni naimarata do borbor,.. Jala setaraf/sejajar do Borbor dohot Silau raja.
# Manat jo appara sukkun hamu tarombo i..
- SILAU RAJA TIDAK SETARAF DENGAN BORBOR
- Silau raja, Sagala Raja,Limbong Mulana itu justru setaraf dengan Saribu yang Abangan setelah Raja Biak-biak.(sama-sama anak dari GURU TATEA BULAN, anak pertama adalah raja biak-biak)
- BORBOR, LONTUNG, dan RAJA GOLEMAN (SIBABIAT) adalah anak dari SARIBURAJA.
Alai molo tu Sagala, Limbong dohot Malau, hami pomparan ni Silau raja ikkon hormat jala ikkon manjou manjou Amang uda do, alana halak Libong, Sagala dohot Malau do marga na lebih tua di punguan Naimarata….Seharusna pomparan ni Borbor pe ikkon hormat do tu marga natolu on. Ido ajaran ni oppung nami,
# Molo Tarombo, SARIBU RAJA lah yang paling Abang dari Limbong,Sagala, dan Malau
#Kalo Partuturan di dasarkan pada usia dan siapa yang lebih dulu menikah.
- Kalo masih setaraf, sebaiknya panggil ampara saja.
- Kalo Keturunan BORBOR yang lebih tua atau sdh menikah wajib di jou Abang atau bapa tua oleh Limbong,Sagala dan Malau
- Kalo Limbong,sagala atau Malau yang lebih tua atau llebih dulu menikah maka ketrunan BORBOR wajib manjoul Bapa Uda.
#Memang Marga tertua dalam Sejarah Tarombo Batak adalah marga Limbong,Sagala dan Malau tapi tetaplah mereka bertiga adalah adek dari SARIBURAJA.
Alai molo didok pomparan ni naimarata digabung menjadi borbor marsada, nga sada kesalahan besar i,….
# Demi Kesatuan dan persatuan Pomparan OMPU TATEA BULAN, semua tak ada salahya, bahkan jangan pula saling menyalahkan.
Molo adong inna kesepakatan di laguboti bahwa Limbong, Sagala dohot Silau raja masuk Borbor marsada, mungkin itu hanya kesepakatan sebagin kecil pomparan ni naimarata,…
# Sebagian Kecil Atau sebagian Besar, data VALID Peserta Marga yang hadir Di KONGRES BORBOR MARSADA ada lengkap di manuskrip yang di simpan oleh Ompung Mangaraja salomo Pasaribu di haunatas balige.Serta saliananya ada di simpan oleh Drs Richard Sinaga di Jakarta. kalo penasaran boleh koq di lihat langsung..
Alai molo sian sude marga2 Naimarata diajak mambaen kesepakatan i, au yakin kesepakatan tersebut ngga bakalan ada, pasti lebih banyak yang tidak setuju,….
#Manat hamu marhata Appara, jangan suka memastikan sesuatu dari hasil imajinasi dan rekaa-rekaan semata saja, tapi malah menutup mata terhadap bukti sejarah..
Boasa di laguboti dibaen…? Boasa dang di Huta Limbong sebagai asal mula dari Marga Naimarata….?
# Tanya lah kepada ompung Mangaraja Salomo Pasaribu di haunatas Balige, karena beliau ada dan jadi pengurus pada saat kongres itu di adakan..
04 Juni 2009 jam 14:33 · Laporkan
#
Edi Manik walah rumit banget sih….simpang siur bangetyah..
Silau raja lah disejajarkan dgn borbor, tentu saja tdk darimapun caranya…
naimarata masuk borbor, dari mulai jaman kuda gigit besi ampe kuda gigit coklat juga, dak pernah ada itu..
he..he…
Horas…
09 Oktober 2009 jam 14:57 · Laporkan
#
Jamal Dody Ps masih bingung aku pra…naimarataaq taunya setelah gede…kalo borbor mulai anak2 aku da tau….trus mana yang lebih tinggi borbor atau naimarata?….mohon penjelasannya sekali lagi…
14 Oktober 2009 jam 10:49 · Laporkan
#
Sagala Koster Sejarah yg pernah kami gali, termasuk papungu Raja Bius Limbong dan Sagala di Sianjur Mula-Mula. Gunung Pucuk Buhit dibagi atas dua bagian, sebelah barat (hasudutan) ditempati oleh Op. Isombaon (keturunannya dikenal dgn Marga Parna) dan sebelah Timur (habisaran) ditempati oleh Op. Guru Tatea Bulan (keturunannya dikenal dgn Marga Naimarata). Nama dari Op. Guru Tatea Bulan yg sebenarnya adalah Op. Daeng Marata. Oleh sebab itu keturunannya disebut dgn Naimarata. Op Guru Tatea Bulan (Daeng Marata) menikah dgn Op. Boru Sibaso Bolon. Mereka membuka perkampungan di kaki Gunung Pucuk Buhit (sebelah habisaran), dan perkambungan itu diberi nama “PARIK SABUNGAN”. Dikampung itulah Op. Boru Sibaso Bolon melahirkan kesepuluh putra dan putrinya (lahir kembar berpasangan / marbalutan). 1). Op. Raja Gumeleng-geleng (Raja Uti) kembarannya adalah Namboru Sibiding ni Laut. 2). Op. Saribu Raja kembarannya adalah Namboru Siboru Pareme 3). Op. Limbong Raja (Limbong Mulana) kembarannya adalah Namboru Sinta Haumason 4). Op. Sagala Raja kembarannya Namboru Anting Haumason dan yg terakhir adalah 5). Op. Silau Raja kembarannya adalah Namboru Nantinjo Nasumurung. (( Borbor dan Lotung lahir setelah cerita diatas. Cerita diatas saya buat berdasarkan fakta dan bukti, bukan rekayasa )).
23 Oktober 2009 jam 10:01 · Laporkan
#
Martuah P Damanik Mauliata disaluhutna Haha nami dohot angka Anggi nami….
Saya bertambah pintar bila mengutip semua diskusi diatas dalam pikiran jernih..
terutama dalam hal (Silsilah) Tarombo dan Parsadaan…..
@Sagala Koster: ….Abang, toho doi sude na binaen mi..(setujuuu)
Jala au pe dang godang huboto angka Sejarah Batak alai adong saotik na menarik naibahasta on sude…..(…vs…?)
@Saluhutna:…. NAIMARAT vs BOR-BOR vs BOR-BOR MARSADA…
Apa kita sudah tau dan mengerti apa itu NAIMARATA, apa itu BOR-BOR, apa itu BOR-BOR MARSADA…?
NAIMARATa = Kumpulan Marga Tertua dari Marga Batak..(Pomparan Oppu na Lima, al:
1. Op.Raja Uti (gak ada keturunan)
2. Op.Saribu Raja
3. Op.Limbong Raja (Mulana)
4. Op.Sagala Raja
5. Op.Silau Raja (Malau, Manik, Ambarita Gurning)
Dan saya Damanik (Manik Raja red)
BOR-BOR = Kumpulan Khusus Pinompar Op.SARIBU Raja
BOR-BOR MARSADA = Kumpulan Pinompar Op.SARIBU Raja dan Pinompar na tolu nai…. ala ni ha sipadohot na pinompar ni na Op.Natolu i…??????????
Pada umumnya dimana-mana daerah Perantauan, Kumpulan yang paling Banyak dan cepat dicari adalah PUNGUAN BOR-BOR. sementara Punguan yang lainnya masih susah dicari karena sedikit saja Marga-marganya….
Makanya Punguan BOR-BOR membuka diri untuk memasukkan Pinompar Op.Natolu i…asa adong Parpunguan ni angka Anggina, asa SADA saluhutna.. jadilah timbul Punguan BOR-BOR MARSADA……
Dan Maaf i sude angka Hahaku na adong di PUNGUAN BOR-BOR, patikkos hamu molo adong na hurang i kutipan hu on…!!!
Dan kalau mau tau hal yang sebenarya… Silahkan tanya kepada Penetua-penetua kita yang lebih tau, dan Kunjungi Bona Pasogit di Lereng PUSUK BUHIT (PARSAKTIAN OP.SIRAJA BATAK) Samosir…
Disana lebih lengkap Informasi tentang Sejarah dan Silsilah kita…
Terimakasih, Saalam, Horas…..
30 Oktober 2009 jam 13:31 · Laporkan
#
Herman Sagala Horas buat Amang tua dan Amanguda sekalian…
tidak akan habis2nya permasalahan ini bila kita bahas sepihak saja..
referensi yg kita buat jadi acuan jg terlalu banyak sehingga kita menganggap apa yg kita baca adalah yg benar…
sepengetahuan saya menurut yg saya baca: Guru tate bulan memiliki 5 anak (op.raja uti, saribu raja, limbong mulana, sagala raja dan silau raja/malau raja.
1. raja uti tidak memiliki keturunan…
2. saribu raja memiliki keturunan pertama raja lontung dari namboru siboru pareme. dan raja lontung kembali memperistri namboru si boru pareme. kisah yg aku baca hal ini dikarenakan si raja lontung bertanya ke namboru si boru pareme. dikuatkan dengan lagu (lagu tarombo si raja lontung). ketika saribu raja meninggalkan namboru si boru pareme di hutan dengan alasan mencari makanan krn stok makanan sudah menipis, saribu raja sampai ke tempat dimana marga borbor akhirnya muncul seperti yag kita ketahui saat ini.
3.limbong mulana. melahirkan marga limbong. limbong ada 7 (limbong sipitu tali papitu habeahan). kenapa habeahan masuk ke limbong?
dari kisah marga limbong langsung yg saya dapatkan… habehan adalah anak siahaan dari pasaribu, dan dia pengen tau siapa dan dari mana asal usul mereka. akhirnya habeahan sampai ke samosir yaitu di limbong.
sesampainya di limbong, dia bercerita siapa dia dan sedang mencari silsilahnya. akhirnya dia diangkat anak oleh limbong mulana dan dimasukkan sebagai siampudan dari limbong mulana. –saya pernah bertanya kepada org tua, knp habeahan tidak masuk ke marga sagala aja? jawabannya simpel, krn menuju pussuk buhit kampung yg di dapat duluan adalah limbong–.
inilah yg membuat kenapa habeahan bisa menikah dengan marga sagala. walopun pada sat ini byk marga habeahan kembali ke identitas awal mereka yai9tu marga pasaribu.
saya pernah ketemu langsung.., saya tanya marga, dia marga pasaribu. sewaktu saya tanya istrinya, ternyata boru sagala.. saya pertegas, ga ada sejarahnya pasaribu bisa menikah dengan sagala… akhirnya dia mengaku bahwa dia habeahan…
4.sagala raja keturunannya ada 3 (sagala huta ruar, sagala huta bagas dan siampudan sagala huta urat).
5.silau raja/malau raja. keturunannya membawa marga: malau, manik, gurning dan ambarita.
dari hal diatas, mungkin dongan tubu sekalian punya versi lain…
yah… itulah yg namanya sumber berbeda yg begitu byk dan kitapun bingung mengikuti yg mana…
saya kebetulan lahir di sagala, jadi keluaga saya masih byk di kampung.
sewaktu jd pengurus naimarata jogjakarta, semakin tinggi keingintahuan saya mengenai marga2 naimarata sehingga saya byk bertanya kepada narasumber langsung di limbong dan sagala..
masukan dari saya, jgnlah kita lihat perbedaan sebagai penghalang (perbedaan adalah kekayaan keaneka ragaman) , tapi carilah persamaan yg membuat kita semakin solid….
horas…..
30 Oktober 2009 jam 21:07 · Laporkan
#
Wilmer Sagala horas ma dihita saluhutna!
membaca berbagai pendapat dari diskusi diatas sungguh menarik, hanya saya ingin berpesan bahwa kisah antara omputta sariburaja dohot namboru boru pareme berbeda dengan yang terjadi pada opputa limbong mulana dengan opputa sagala raja.
tapi referensi kisah tentang saling marsibuatannya limbong mulana & sagalaraja sulit ditemukan.
hal ini sering membuat orng bertanya kenapa sampai begitu?? ada yang bilang karena pada saat itu belum ada orang dan macam2.
buat amangtua dohot amanguda yang memiliki skripnya tolong dikirimkan ke:
wili_gala@yahoo.com
04 November 2009 jam 9:03 · Laporkan
#
Limbong Munir Tarsicius Horas ma to too….di hita saluhutna.
Kita berdiskusi dan memberikan pengetahuan atau pendapat masing2 syah-syah saja. Tapi jangan karena diskusi ini jadi berkurang rasa tali persasudaraan kita. Untuk itu saya juga ingin memberikan pendapat juga dalam hal punguan Naimarata dan Borbor marsada.
Menurut pengetahuan yg saya dapat dari “Buku parsadaan Keluarga Limbong Mulana Se-Jabotabek” rongkoman parjolo tahun 2000 dan dari Calender Raja Batak tahun 2008 disusun oleh M. Sianturi , dan beberapa refrensi lainnya, maka saya sangat sependapat dengan Saudara Cohen Gurning.
Guru Tatea Bulan (Naimarata) adalah nama punguan induk, maka termasuklah didalam nya Keturanan Saribu Raja (Borbor marsada), Limbong, Sagala, Silau Raja.
tapi keturunan Saribu Raja dari istrinya si Boru pareme yaitu Lottung tidak boleh termsuk karena perkawinan sumbang dan dianggap tidak lagi menjadi angota keluarga Guru Tatea Bulan.
Tapi kalau Borbor marsada, maka tidak bisa termasuk Naimarata, karena Si Raja Borbor itu adalah cucu dari Naimarata.( Borbor adalah anak dari Sarbu Raja)
Dan juga Sedangkan Si raja Borobor partuturannya adalah memanggil Bapak Uda kepada Limbong , Sagala dan Silau Raja. Jadi tidak bisa pantas memang keturunan ketiga marga ini masuk ke dalam Punguan borbor.
Permasalahan kita hanyalah pada nama punguan, kalau memang mau digabung berarti kita harus sepakat pakai nama Punguan Naimata., tidak boleh Borbor marsada, kalau keturunan ketiga marga diatas ingin diikutkan.
Pertanyaan kami:Mengapa Punguan Borbor selalu berkeras bertahan dengan nama Punguan Borbor marsada??? Sementara ingin diikutkan ketiga marga lagi yang di atasnya yaitu: Limbong, Sagala dan si Lau Raja.
Bukan berarti saya mengabaikan punguan Borbor, boleh itu diteruskan tapi, itu hanya punguan keturunan dari Saribu Raja (dgn istrinya Nai Mangiring Laut)
Jadi, perlu sy beritahukan kepada kita semua pembaca dan sy bukan yang mengada-ada bahwa: Semua keturanan marga Limbong, Sagala dan Silau Raja yang saya kenal dan yang mengetahui tarombo (silsilah Marga Keturunan Naimarata) adalah TIDAK SETUJU Bila ada mengatakan Punguan Borbor Marsada termasuk didalamnya, Limbong, Sagala dan Silau raja. Dan termasuk saya pribadi juga sangat tidak setuju akan hal itu. Mengapa???
Maka kami tambah perjelas lagi dari penjelasan2 dongan tubu ta na diatas nakkon. Alai sattabi sahali nai, mari kita lapang dada berdiskusi OK…
Saya kutip dari Buku Parsadaan Limbong Mulana thun 2000, Sejabotabek:
Mari Baca dgn teliti…Untuk lebih jelas boleh dibaca Bukunya langsung disana ada kisah cerita nya siboru pareme dan saribu raja lebih detail dan disini sy ringkas saja…..
Kita mulai dari atas: Bahwa Sekitar 1410 tahun yang lalu Bahwa suku Batak itu Berasal dari Keturunan Hindia Belakang.
Ada beberapa keturanan lagi Mulai dari Hindia Belakang ………-baru ke Raja Bonang-Bonang–raja Tantan Debata— RAJA BATAK.
Raja Batak mempunyai keturunan 3 orang anak:
1, Guru Tatea Bulan (Nai Marata)
2. Toga Sumba ( Nai Sumbaon)
3. Toga Laut ( Tu Gayo/ alas Aceh)
Kemudian,
Guru Tatea Bulan (Nai Marata), mempunyai 10 orang anak (5 laki-laki dan 5 perempuan):
1. Raja Uti, =(Raja Gumelenggeleng, Raja Biak-Biak, Raja Hatorusan, Raja Nasora mate, Raja nasora matua, Partompa maubauba/ Sipagantiganti rupa).=(laki-laki, L), tdk kawin dan tidak berketurunan.
2. Saribu Raja (L)
3. Siboru Pareme (P)
4. Siboru Biding Laut (P)
5. Limbong Mulana (L)
6. Siboru anting Sabungan (P)
7. Siboru Haomasan (P)
8. Sagala Raja (L)
9. Lau Raja (L)= Malau
10. Nantinjo Nabolon (P), tidak kawin dan tidak berketurun, sangkar sobaoa, bersifat laki-laki istilah sekarang berarti (tomboy) tidak jelas diketahui keberadaannya tapi menghilang begitu saja menjadi putri penjaga danau toba sampai sekarang sesuai dengan sejarah ini.
Siboru pareme adalah putri cantik pada zaman itu.
Pd saat mereka sudah dewasa, Saribu Raja menghampiri adek kandungnya sendiri si boru preme dan kemudian mengandung.
Setelah ketahuan terhadap keluarga Guru Tatea bulan (Naimarata), siboru pareme hamil akibat perlakuan Saribu Raja, maka Saribu Raja dan Siboru pareme takut karena semua saudara2nya tersebut diatas mau menghukum mereka berdua.
Karena itu maka Saribu Raja dan siboru pareme melarikan diri ke daerah hutan lain.
Kemudian di hutan itu, Saribu Raja pun meninggalkan siborupareme adek kandungnya yg telah dihamilinya itu seorang diri. Yang kemudian Siboru pareme berkawan dengan babiat sitelpang di tengah hutan semenjak Saribu raja meninggalkannya.
Diamana Babiat sitelpang pada saat itu, ada tulang-tulang daging yang dimakannya tersangkut di tenggorokannya, dan kemudian Siboru pareme memabantu babiat sitelpang untuk melepaskan duri atau tulang yang ditenggorokan Babiat sitelpang tersebut.
Dapat harinya kemudian lahir lah si Raja Lottung, hasil perkwinan sumbang dari Saribu Raja dengan Adek kandungnya Si boru Pareme.
Siraja lottung dibesarkan dan didik oleh Babiat sitelpang bermain silat ditengah hutan dan juga bersama ibunya siboru pareme. Yng kemudian si Raja lottung lebih pintar dari Babiat sitelpang.
Sementara Saribu Raja setelah meninggalkan si boru pareme, maka dia kawin lagi dengan perempuan lain namanya Nai Mangiring Laut. Maka lahir lah si Raja borbor.
Maka bisa kita ringkas lagi sbb:
>Saribu Raja kawin sumbang dgn adek kandungnya Siboru pareme :
Lahir : @Raja lottung. (tdk dianggap keluarga Guru Tatea Bulan Karena kawin Sumbang) pada saat itu diusir dari keluarga.
@Raja lottung kawin sumbang lagi dengan ibu kandungnya, dan tidak boleh dimasukkan ke dalam anggota keluarga Naimarata, maka lahirlah:
1. Sinaga
2. Situmorang
3. Pndiangan
4. Nainggolan
5. Simatupang
6. Aritonang
7. Siregar
>Saribu Raja kawin lagi dengan perempuan lain (namanya : Nai Mangiring Laut, maka lahir lah:
@ Raja BorBor ( kembali diterima keluarga karena Saribu Raja sudah berubah dari kesalahannya):
@Raja Borbor kawin dengan Si Boru Jau maka lahirlah: Datu Tala Ibabana:
Dari Datu TAla ibabana berketurunan:
Hatorusan II
Harahap
Parapat
Matodang,
Sipahutar
Tarihoran
Gurning,
Jambe (M,Rambe bkn Manalu)
Saruksuk …dst
Maka kesimpulannya:
Borbor tidak boleh dibuat menjadi nama punguan induk keseluruhan Pomparan ni Guru Tatea Bulan, Sebab:
1. Borbor adalah cucu dari Guru Tatea Bulan (Naimarata)
2. Partutuaran Borbor kepada :Limbong, Sagala dan Si lau raja, adalah: Bapa uda.
3. Borbor tidak sama dengan naimarata, tetapi borbor adalah bagian dari nai marata.
4. Nai marata adalah naman kumpulan induk, jika memang mau dipersatukan secara menyeluruh.
Imajolo pandapot sian au, Par- Barus, Tapanuli-Tengah, Tapi saya sedang tinggal di Batam.
Batam,
Munir Limbong
08 November 2009 jam 11:50 · Laporkan
#
Andri Malau munir Limbong: horas amang tua……
*Guru Tatea Bulan (Naimarata) adalah nama punguan induk, maka termasuklah didalam nya Keturanan Saribu Raja (Borbor marsada), Limbong, Sagala, Silau Raja.
–> kalau ini saya setuju amang tua.
*Tapi kalau Borbor marsada, maka tidak bisa termasuk Naimarata, karena Si Raja Borbor itu adalah cucu dari Naimarata.( Borbor adalah anak dari Sarbu Raja)
–>logika berpikir ini saya setuju amang tua.
*Dan juga Sedangkan Si raja Borobor partuturannya adalah memanggil Bapak Uda kepada Limbong , Sagala dan Silau Raja.
–> ini yang seharusnya sebenarnya amang tua. akan tetapi semua keturunan raja bor-bor dipatri menjadi saribu raja. dan mereka bisa dikatakan abang kita. karena penelitian pun menemukan bahwa kalau runutan pembentukan marga, maka semua marga keturunan limbong mulana, sagala raja dan malau raja, terbentuk pada garis generasi yang sama dan atau mendekati. jadi patokan menyapa seperti amang tua katakan patah dan tidak berlaku.
*Permasalahan kita hanyalah pada nama punguan, kalau memang mau digabung berarti kita harus sepakat pakai nama Punguan Naimata., tidak boleh Borbor marsada, kalau keturunan ketiga marga diatas ingin diikutkan.
–> sebenarnya begitu yang sepantasnya amang tua. tapi karena kekurang mengertian mengenai itu, kerap kita jumpai juga ada dari luar pomparan borbor ikut, karena tambahan kata marsada. semua pomparan op. guru tatea bulan menjadi marsada dalam punguan itu. namun ini sebenarnya pendapat yang maaf keliru.
*Bahwa Sekitar 1410 tahun yang lalu Bahwa suku Batak itu Berasal dari Keturunan Hindia Belakang.
–>santabi amang tua masalah data ini masih bisa diperdebatkan. namun yang jelas diakui bahwa kita bangsa batak berasal dari satu suku bangsa di birma dan ada yang tersebar di negara filipina. mengenai tahun masih rancu dan belum ada kejelasan.
*Raja Batak mempunyai keturunan 3 orang anak:
1, Guru Tatea Bulan (Nai Marata)
2. Toga Sumba ( Nai Sumbaon)
3. Toga Laut ( Tu Gayo/ alas Aceh)
–> maaf amang tua referensinya mungkin diacu pada buku Ricard Sinaga. dan ini masih jauh dari kebenaran. karena catatan sejarah hanya ada dua anak dari si raja batak. jadi anak ketiga itu maaf masih belum lazim dan jalannya pun masih rancu dan bisa diperdebatkan.
*Saribu Raja kawin sumbang dgn adek kandungnya Siboru pareme :
Lahir : @Raja lottung. (tdk dianggap keluarga Guru Tatea Bulan Karena kawin Sumbang) pada saat itu diusir dari keluarga.
–> maaf bukan diusir. namun ada konspirasi ingin membunuh saribu raja oleh ketiga adiknya. namun karena adanya “keunggulan” saribu raja dan malau raja, maka mereka bisa bertelepati sehingga, sang abang tercinta diberitahukan mengenai rencana tersebut dan dari situlah ia berangkat meninggalkan huta mengembara.
08 November 2009 jam 13:23 · Laporkan
#
Ham Lubis Kumpulan marga dari pinompar tataebulan:
1.Naimarata
2.Borbor Marsada
3.Borbor
Nomor urut menunjukkan bhwa yg tertingi sesuai nomor urut tesbut. Bg yg lbh mengerti mohon petunjuk.
23 November 2009 jam 17:44 · Laporkan
#
Ronald Pasariboe #Usul….!!
Nama Punguan BOR-BOR MARSADA adalah hasil kongres di haunatas tahun1937..Marga yg masuk di dlmnya Keturunan saribu raja,limbong mulana,sagala raja & silau raja….
kalau memang hasil kongres itu, tidak lagi cocok& tidak lagi bisa menjamin persatuan antara kita yg mardongan tubu di Masa sekarang ini..
adakanlah kongres, bukan konferensi…
jangan jadi katanya…..katamu….kataku….& maunya….maumu….mauku…!!!
alhasil,perpecahan….
demi tujuan baek, namnya kita ganti, gpp kan…?
#pesanku….hargailah para pendahulu kita…
20 Desember 2009 jam 6:01 · Laporkan
#
Jeksin Limbeng Terima kasih atas semua pendapat yang telah diberikan disini, walaupun yang namanya masa lalu memang sangat sulit untuk bisa akurat sekali, tapi tidak sudah bisa memenuhi pemahaman logis kita.
Memang sering terjadi penyelewengan sejarah akibat kepentingan politis untuk untuk meraih kekuasaan, jadi disini sudah mulai terlihat bahwa kita hanya mencari kebenaran tapi bukan kekuasaan. Dari kebenaran yang sudah kita semua mengatakan itu benar maka akan membuahkan sebuah keadilan yang jelas ini merupakan indikator dari sebuah Kesejahteraan ( well being ). Bila keadilan sudah kita capai akan membuahkan Keperdulian dan Kasiih Sayang yang akhirnya bisa kita dapat didalam Pilosopi dari Dalihan Natolu. (Sombah Marhula-hula, Tunduk kepada Kebenaran, Manat Mardongan Tubu, Menjunjung Tinggi Keadilan, Elek Marboru, Memiliki Keperdulian dan Kasih Sayang).
Dari sinilah kita beranjak maka kita bisa dengan jelas Prinsip Dasar dari BATAK.
Sehingga secara spiritual ” katakan itu adalah faham lama ” bahwa dengan prinsip dasar itulah, kita bisa menguasai Semesta Alam ini dan bila dengan kata lain, Roh Kudus dan malaikat dari Surgapun akan turun ke Bumi bila kita menggunakan dasar ini.
Yang menjadi Pertanyaan Bagaimana BATAK bisa menjadi Pemimpin Dunia?
01 Januari jam 10:50 · Laporkan
#
Tumpal Sagala Horas di sude Bapatua, Abang, Bapauda, Anggi dohot ito………
Sesuai topik diskusi yang disarankan yaitu “Naimarata VS borbor VS Borbor marsada”, saran saya sebaiknya disatukan persepsi dulu tentang tarombo Op.Guru Tatea Bulan atau Nai Marata atau Daeng Marata. karena parsadaan dibentuk pasti dasarnya dari tarombo.
Saya setuju dengan tarombo yang disampaikan oleh abang “Munir limbong”
dan dari tarombo itulah maka
- parsadaan kita untuk Naimarata adalah untuk semua pomparan Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Silau Raja/Malau Raja.
- parsadaan Borbor adalah pomparan si raja borbor.
Kenapa ada borbor marsada? sedangkan di tarombo hanya ada borbor
pasti ada latar belakangnya, untuk yang lebih tau tentang munculnya kata borbor marsada mungkin bisa berbagi sejarah kenapa namanya menjadi “borbor marsada”.
mengenai kongres di haunatas tahun 1937, sebaiknya bagi yang punya data dapat dimunculkan salinannya sehingga kita sama-sama bisa melihat dan menganalisa data tersebut.
saya hanya mau ingatkan, dalam satu kongres keberpihakan pengambilan keputusan bisa saja terjadi karena adanya faktor dominan. (maaf saya tidak bermaksud menuduh). mari berpikiran jernih dan positif dan bukan maksud mengajari.