Kamis, 18 Maret 2010

Desa-Tao Silalahi “Mutiara Terpendam” di Dairi Kaya Pesona dan “Rahasia Alam”

Bila anda mengunjungi Kabupaten Dairi, mungkin salah satu tempat yang ingin anda kunjungi adalah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang merupakan salah satu objek wisata di daerah itu.
Namun sebenarnya Dairi masih memiliki potensi wisata yang juga sangat indah yang kaya pesona dan menyimpan banyak “rahasia alam” namun belum begitu dik
elola dengan maksimal sehingga kawasan wisata Danau (Tao dalam bahasa Batak-red) Silalahi dan Desa Silalahi namanya tidak “setenar” TWI.

Indah dan menakjubkan, kata-kata itu pasti akan terucap dari mulut pengunjung yang baru pertama kali melihat Danau Silalahi yang terletak di Desa Silalahi Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi.
Betapa tidak, danau yang merupakan bagian dari Danau Toba itu ternyata memiliki hamparan pantai yang sangat indah dan desa di sekitarnya menyimpan banyak cerita khas serta legenda-legenda Batak.
Hamparan pantai indah yang terbentang di sepanjang sisi pantai Danau Silalahi diperkirakan mencapai 28 Km sehingga sangat potensial untuk dijadikan arena olahraga pantai seperti volly pantai.

Dalam suatu perbincangan dengan Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Keparhub Dairi Drs Pardamean Silalahi di suatu penginapan sederhana di Desa Silalahi belum lama ini terungkap, keunikan dan “rahasia alam” yang terdapat di Danau Silalahi dan Desa Silalahi sangat banyak.

Mulai dari palung terdalam di dunia dengan kedalaman 905 meter, Danau Silalahi yang berjarak 128 Km dari Kota Medan, juga kaya akan hasil ikan air tawar (ikan mas dan mujair-red), yang kelezatan dan proteinnya menurut masyarakat setempat melebihi ikan sejenis yang berasal dari Vietnam dan Thailand.
Pesona lainnya yang dimiliki Danau Silalahi, setiap tahunnya biasanya antara bulan Juni-Juli, ombak di danau tersebut mencapai tinggi 60-70 meter akibat tiupan angin kencang.

“Pemandangan ombak tersebut biasanya dinantikan banyak turis baik lokal maupun mancanegara yang sengaja datang untuk menyaksikan keindahan ombak tersebut,” kata Silalahi.
Drs Pardamean Silalahi menyebutkan, Bupati Dairi DR MP Tumanggor sebenarnya memberikan perhatian yang sangat besar untuk mempromosikan dan mengembangkan Danau Silalahi menjadi salah satu objek wisata yang diminati dan ramai dikunjungi wisatawan.

“Bupati Dairi dalam rangka promosi sering membawa tamu-tamunya termasuk para pejabat pemerintah baik dari Propinsi Sumatera Utara maupun pejabat pemerintah pusat untuk mengunjungi Danau Silalahi,” paparnya.

Memang saat ini banyak kendala yang dihadapi untuk mengembangkan Danau Silalahi menjadi kawasan wisata yang diminati wisatawan, seperti minimnya sarana penginapan serta perlunya penanganan kerusakan jalan antara Lae Pondom - Desa Silalahi sepanjang 9 Km.
Saat ini di Desa Silalahi hanya terdapat 2 tempat penginapan masing-masing Mess Pemkab Dairi dengan 18 kamar dan 2 hotel melati dengan fasilitas 20 kamar.

Selain itu bila saja dermaga ferry dibangun di Desa Silalahi sehingga kapal-kapal dari Parapat/Danau Toba dapat langsung merapat ke desa tersebut, diyakini akan banyak wisatawan yang berminat untuk menikmati keindahan Danau Silalahi serta berbagai keunikan dan cerita khas di Desa Silalahi.
Anggota DPRD Dairi Pardomuan Nauli Simanjuntak sangat mendukung pengembangan kawasan wisata Silalahi, dan menganjurkan agar Dinas Keparhub Dairi membuat semacam Pusat Informasi Wisata di Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, sehingga potensi wisata yang ada di Dairi, termasuk Danau dan Desa Silalahi dapat disebar luaskan baik melalui brosur, maupun penjelasan yang diperoleh di Pusat Informasi Wisata kepada para pengunjung di TWI.

“TWI kan saat ini ramai dikunjungi wisatawan, namun setelah dari TWI kebanyakan pengunjung bingung mau kemana, sehingga ada baiknya Danau Silalahi dan Desa Silalahi juga dipromosikan sehingga para wisatawan dapat juga menikmati kawasan wisata tersebut,” harap Simanjuntak.
Sangat disayangkan memang Danau Silalahi dan Desa Silalahi yang menyimpan banyak pesona alam dan budaya, belum ditata dengan maksimal dan kurang mendapat perhatian dalam pengembangannya, sehingga “rahasia alam” yang terkandung di dalamnya belum diketahui banyak orang dan hanya menjadi “mutiara yang terpendam”.

Semoga saja “mutiara yang terpendam” di Danau dan Desa Silalahi dapat “diangkat” oleh Pemkab Dairi dan Pempropsu sehingga dapat menjadi “primadona” daerah tujuan wisata di tanah air dan menjadi kebanggaan masyarakat Dairi dan Sumatera Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar