Minggu, 18 April 2010

Kronologis Makam Oppu Raja SilahiSabungan

Sesuai dengan permintaan dari Oppu Silahisabungan sebelum meninggal untuk dikuburkan dekat dengan hulahulanya Ompu Raja Bolon maka saat dia meninggal dikuburkanlah di dolok Parmasan Pangururan (Parmasan = bukit tempat Emas, karena suku batak berprinsip tengkorak dan tulang belulang orang tua adalah seperti Emas/barang berharga), semenjak dari situ keturunannya turun temurun yakni Silalahi, Si 7 turpuk (Sihaloho, Situkkir, Rumasondi, Sinabutar, Sinabariba, Sinabang, Pintubatu dan Raja Tambun mengetahui disanalah kuburannya.

Thn 1898 saat Raja Tuderik Tambunan menjabat suatu jabatan penting di Pangurunan dia sangat menghormati kuburan oppungnya dan berpikir maju kedepan dengan berinisiatif mencacat keberadaan kuburan tersebut.
Pada thn 1928 dan 1936 rombongan musik tiup yang terdiri dari Tambunan Lumbanpea, Tambunan Batuara dan Tambunan Pagaraji melakukan jiarah dan penghormatan kemakam Oppu Raja Silahisabungan yang ada di dolok Parmasan Pangururan.

Keberadan makam yang sudah ratusan tahun, kelihatan sederhana sesuai dengan keadaan masa itu hanya ditandai dengan batu nisan dan ditumbuhi bunga liar
Sehingga thn 1947 yang diketuai Abdul Malik Tambunan membentuk Panitia pemugaran makam Oppu Raja Silahisabungan, namun rencana itu terhenti karena masuknya Belanda ke Pangururan thn 1948.

Sekitar thn 1968 ada rencana pendirian Tugu (monument) untuk Oppu Raja Silahi sabungan di Paropo Huta Silalahi Nabolak, hal itupun disambut baik oleh seluruh keturunannya Baik Silalahi, Si 7 turpuk dan siraja Tambun, mubespun berjalan dgn baik, namun ditengah mubes terjadi penyimpangan tarombo yang dilakukan panitia tarombo dgn tidak mencantumkan Silalahi sebagai anak Silahisabungan, hal itupun memacu pertentangan yang a lot hingga Silalahi dan Raja Tambun melakukan walkout dari forum.
Tidak sampai disitu si 7 turpukpun ingin memindahkan saring-saring (kerangka Oppu silahisabungan yang ada di dolok parmasan ke tugu yang direncanakan, hal itupun tidak diijinkan Silalahi dan Raja Tambun.
Walau tdk diikuti Silalahi dan Raja Tambun pembangunan tugupun tetap dilakukan si 7 turpuk hingga tgl 23-27 -1981 diresmikan.
Untuk menjaga kemungkinan terburuk Silalahi dan Raja Tambun berinisiatif untuk memugar kembali Kuburan oppu silahisabungan degan mendirikan tambak na pir dan kokoh lengkap dengan patung silahisabungan dengan patung ke tiga istrinya serta dihiasi relief perjalanan hidup silahisabungan. Dalam pemugaran itu tetap tidak menghilangkan nisan yang lama karena sampai sekarang ada terlihat didalam bangunan tambak tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar